Kamis, 23 Oktober 2008

Kriteria Klasifikasi Tumbuhan dan Hewan

Kriteria Klasifikasi Tumbuhan

Dalam pengklasifikasian tumbuhan diperlukan beberapa kriteria sebagai berikut:

  1. Jumlah sel penyusun tubuh tumbuhan; ada tumbuhan bersel satu (uniseluler) dan ada yang bersel banyak (multiseluler).

  2. Organ perkembangbiakan.

  3. Habitus tumbuhan waktu hidupnya; tegak, menjalar atau merambat.

  4. Struktur jaringan pengangkut (xilem dan floem).

  5. Tipe silinder pusat (stele); ada tiga tipe pusat stele, yaitu: protostele, sifonostele, dan diktiostele.

  6. Bentuk dan ukuran daun; dikenal dua macam bentuk daun yakni: makrofil dan mkrofil.

  7. Cara berkembang biak; seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Pada cara generatif akan diperoleh hasil fertilisasi yang bersifat heterogamet dan isogamet.

  8. Biji, bunga dan buah; ada tidaknya biji dan bunga dapat dipakai untuk menentukan tingkat keprimitifan suatu tumbuhan.


Kriteria Klasifikasi Hewan

Sama seperti tumbuhan, didalam klasifikasi hewan harus diperhatikan beberapa kriteria berikut ini.

  1. Jumlah sel penyusun tubuh hewan; ada yang bersel tunggal (protozoa) dan ada yang bersel banyak (metazoa).

  2. Jaringan penyusun tubuh; pada hewan primitif terdiri dari dua jaringan embrional (diploblastik), contoh: Porifera, Coelenterata (Cnidaria). Pada hewan yang lebih tinggi tingkatannya, tubuhnya terdiri dari atas tiga jaringan embrional (triploblastik), contoh: Chordata.

  3. Saluran pencernaan makanan; hewan tingkat rendah belum memiliki saluran pencernaan, sedangkan hewan tingkat tinggi memiliki lubang mulut, saluran pencernaan dan anus.

  4. Selom, yaitu rongga tubuh yang dibatasi oleh dinding mesodermis dan dinding sebelah dalam dilapisi oleh peritonium; hewan yang memiliki rongga tubuh disebut Euselomata, contoh pada Chordata. Hewan yang tidak memiliki rongga tubuh digolongkan dalam tingkat yang lebih rendah disebut Aselomata, contoh Enthoprocta dan Aschelminthes.

  5. Segmentasi, khusus pada hewan bersel banyak (metazoa). Metazoa yang telah mengalami metameri pada tubuhnya menempati golongan yang lebih tinggi, contoh: Annelida, Arthropoda, dan Chordata.

  6. Kerangka (skeleton). Hewan yang berkerangka luar (eksoskeleton), misalnya Arthropoda, lebih rendah tingkatannya daripada yang berkerangka dalam (endoskeleton), misalnya Chordata.

  7. Anggota badan, yaitu bagian yang terproyeksi keluar untuk bergerak dan menangkap makanan, misalnya tentakel pada anemon, seta pada cacing tanah, antena dan kaki pada Arthropoda, sirp dan kaki serta sayap pada vertebrata.

  8. Bentuk tubuh; pada umumnya hewan memiliki bentuk tubuh simetris. Beberapa protozoa menunjukan simetri bulat (radial), sedangkan beberapa filum yang lain simetri bilateral, misalnya pada Chordata. Bentuk tubuh lainnya adalah asimetris.

Dewasa ini, dengan bertambah majunya teknologi dibidang biokimia, pengklasifikasian menglami kemajuan dengan dimanfaatkannya tes DNA untuk menelusuri kekerabatan. Dengan tes DNA, pengklasifikasian menjadi lebih teliti dan tidak hanyamengandalkan ciri-ciri morfologi.


7 komentar:

Unknown mengatakan...

terimakasih, sangat membantu

Nurika mengatakan...

terimakasih, artikel ini membantu saya belajar

Unknown mengatakan...

Terima kasih.Tugas saya sudah selesai

Unknown mengatakan...

e tapi boong

Unknown mengatakan...

E Tapi beneran;)

Unknown mengatakan...

E tapi boong

Unknown mengatakan...

23 oktober hari ultah ku, btw aku lahir 2008 wkwkw dan dari dirilis nya Info di situs ini cuma beda 5 jam lebih awal wkwk