Senin, 20 Oktober 2008
Klasifikasi Makhluk Hidup
Sistem klasifikasi makhluk hidup yang pertama kali diperkenalkan oleh Aristoteles. Beliau membagi makhluk hidup menjadi 2 (dua) kingdom, yaitu Plantae (Tumbuhan) dan Animalia (Hewan). Kemudian beliau membagi lagi tumbuhan menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu semak, herba dan pohon. Sedangkan untuk hewan, dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu hewan berdarah dan hewan tidak berdarah.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, biologiwan asal Jerman, Ernst Haeckel, pada tahun 1866 mengemukakan sistem klasifikasi yang baru, yaitu sistem klasifikasi 3 kingdom. Beliau mengajukan dasar klasifikasi dengan merujuk adanya banyak organisme yang tidak dapat dimasukkan ke golongan klasifikasi lama karena memiliki kemiripan sifat antara hewan dan tumbuhan, contohnya Euglena sp. Euglena bersifat motil sehingga digolongkan ke dalam Animalia, tetapi Euglena juga memiliki klorofil yang terdapat pada tumbuhan sehingga dimasukkan ke dalam Plantae. Maka Haeckel menciptakan satu kingdom baru, yaitu Protista. Kingdom ini kemudian di bagi lagi menjadi 3 yaitu Protista mirip hewan (Protozoa), Protista mirip tumbuhan (Algae) dan Protista mirip jamur (Molds). Protista juga sering disebut Protoctista.
R.H. Whittaker, ekologiwan dari Amerika, pada tahun 1969 memberikan alternatif baru sistem klasifikasi, yaitu sistem klasifikasi 4 kingdom. Beliau mendasari sistem klasifikasi atas penemuan membran inti. Sitem klasifikasi ini menambah 1 kingdom, yaitu Monera, yang berisikan organisme yang tidak memiliki membran inti atau prokariot, contohnya bakteri dan alga hijau-biru (Cyanobacteria). Beberapa tahun kemudian, beliau mengajukan sistem klasifikasi 5 kingdom, yang berisikan Monera, Protista, Fungi, Plantae dan Animalia. Fungi atau jamur dipisahkan dari kingdom Plantae karena jamur memiliki karakteristik tersendiri, yaitu dinding selnya terdiri dari kitin(semacam polimer rantai panjang yang terdiri dari N-asetil glukosamin, yang banyak ditemukan dalam kerangka Crustacea), dan jamur bersifat heterotrof sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis. Hal ini dikarenakan tidak memiliki pigmen klorofil sehingga jamur melakukan pencernaan ekstrasel dan langsung menyerap zat makanan.
Ilmuwan lain pun banyak mengajukan sistem klasifikasi, diantaranya Carl Woese, ahli mikrobiologi dari Amerika. Beliau mengajukan klasifikasi makhluk hidup dengan sistem klasifikasi 6 kingdom. Dalam hal ini, kingdom Monera dibagi menjadi 2 kingdom, yaitu Archaebacteria dan Eubacteria. Terjadinya pembagian ini didasarkan perbedaan susunan komponen penyusun dinding sel. Beliau juga kembali mengajukan sistem klasifikasi dengan sistem Domain atau Superkingdom pada tahun 1990. Beliau membagi makhluk hidup menjadi 3 Domain, yaitu Archaea, Bacteria dan Eukarya. Archaea berisi organisme prokariot uniselular yang tidak memiliki inti dan organel-organel lain didalam selnya. Bacteria mirip dengan Archaea tetapi banyak hal perbedaan yang nyata diantara mereka, terutama perbedaan mendasar di gen 16S rRNA. Archaea juga dianggap sebagai leluhur dari Bacteria. Sedangkan untuk Eukarya adalah organisme yang dimana selnya tersusun secara kompleks dan tertutup dengan membran. Umumnya organisme Eukarya berukuran lebih besar dibandingkan dengan Archaea dan Bacteria.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar