Kamis, 23 Oktober 2008

Identifikasi Hewan dan Tumbuhan

Identifikasi Hewan dan Tumbuhan

Identifikasi makhluk hidup berarti suatu usaha menemukan identitas suatu makhluk hidup. Identifikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Cara yang paling populer yakni dengan membandingkan tumbuhan/hewan yang ingin diketahui dengan gambar didalam buku atau antara tumbuhan dengan material herbarium yang sudah diketahui identitasnya.

Cara yang paling cepat dan memuaskan hasilnya adalah dengan pergi ke lapangan bersama seorang ahli yang benar-benar mengetahui tentang berbagai jenis tumbuhan/hewan.

Perlengkapan yang sering digunakan dalam melakukan identifikasi adalah buku kunci (kunci dikotomis/kunci determinasi). Untuk memahami buku kunci seseorang harus memahami sifat dan keragaman bentuk serta ukuran tumbuhan/hewan yang diidentifikasi.

Identifikasi pada hewan dapat dilihat melalui bagian tubuh yang menunjukan sifat-sifat khusus penunjuk adanya keragaman morfologis, antara lain:

  • susunan kulit dan modifikasinya,

  • susunan alat gerak,

  • susunan bagian-bagian tubuh (kepala-badan-ekor) dan modifikasi hubungannya,

  • susunan endoskeleton,

  • susunan gigi,

  • lubang hidung,

  • susunan alat pendengaran bagian luar,

  • susunan mata, dan lain-lain.


Identifikasi pada tumbuhan dapat dilakukan dengan melihat bagian tubuh tumbuhan yang dapat dipergunakan sebagai penunjuk adanya keanekaragaman tumbuhan, misalnya sifat-sifat morfologi yang ditampakkan oleh:

  1. Daun:

  1. tata daun

  2. bentuk daun (margo folii)

  3. bentuk tepi daun

  4. pangkal dan ujung daun(basis folii dan apex folii)

  5. pertulangan daun (nervatio)

  6. sifat-sifat permukaan daun

  1. Bunga:

    1. bagian-bagian bunga

    2. bagian organisasi bunga

    3. tata dan susunan bunga

  1. Buah, ranting, kulit batang dan sifat akar tumbuhan.


Kunci determinasi adalah kunci yang digunakanuntuk menentukan filum, kelas, ordo maupun spesies. Dasar yang digunakan dalam kunci determinasi adalah identifikasi dari makhluk hidup dengan menggunakan kunci dikotom.

Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan kunci dikotom adalah:

  1. Kunci harus dikotom

  2. Kata pertama dari tiap pernyataan dalam 1 kuplet harus identik.

Contoh:

    1. Tumbuhan berumah satu....

    2. Tumbuhan berumah dua....

  1. Kedua pilihan/bagian dari kuplet harus kontradkitif , sehingga satu bagian bisa diterima dan yang lain ditolak.

  2. Hindari pemakaian kisaran yang tumpang tindih atau hal-hal yang bersifat relatif dalam kuplet, contoh: panjang daun 4-8 cm, daun besar/kecil.

  3. Kuplet memuat pernytaan yang positif, contoh: letak daun berhadapan, dalam lingkaran. Bukan: letak daun tidak berhadapan.

  4. Gunakan sifat-sifat yang biasa diamati, misalnya dari sifat vegetatif yang mudah diamati.

  5. Pernyataan dari dua kuplet yang berurutan jangan dimulai dengan kata yang sama.

  6. Setiap kuplet diberi nomor.

  7. Buat kalimat-kalimat pernyataan yang pendek.


Kriteria Klasifikasi Tumbuhan dan Hewan

Kriteria Klasifikasi Tumbuhan

Dalam pengklasifikasian tumbuhan diperlukan beberapa kriteria sebagai berikut:

  1. Jumlah sel penyusun tubuh tumbuhan; ada tumbuhan bersel satu (uniseluler) dan ada yang bersel banyak (multiseluler).

  2. Organ perkembangbiakan.

  3. Habitus tumbuhan waktu hidupnya; tegak, menjalar atau merambat.

  4. Struktur jaringan pengangkut (xilem dan floem).

  5. Tipe silinder pusat (stele); ada tiga tipe pusat stele, yaitu: protostele, sifonostele, dan diktiostele.

  6. Bentuk dan ukuran daun; dikenal dua macam bentuk daun yakni: makrofil dan mkrofil.

  7. Cara berkembang biak; seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Pada cara generatif akan diperoleh hasil fertilisasi yang bersifat heterogamet dan isogamet.

  8. Biji, bunga dan buah; ada tidaknya biji dan bunga dapat dipakai untuk menentukan tingkat keprimitifan suatu tumbuhan.


Kriteria Klasifikasi Hewan

Sama seperti tumbuhan, didalam klasifikasi hewan harus diperhatikan beberapa kriteria berikut ini.

  1. Jumlah sel penyusun tubuh hewan; ada yang bersel tunggal (protozoa) dan ada yang bersel banyak (metazoa).

  2. Jaringan penyusun tubuh; pada hewan primitif terdiri dari dua jaringan embrional (diploblastik), contoh: Porifera, Coelenterata (Cnidaria). Pada hewan yang lebih tinggi tingkatannya, tubuhnya terdiri dari atas tiga jaringan embrional (triploblastik), contoh: Chordata.

  3. Saluran pencernaan makanan; hewan tingkat rendah belum memiliki saluran pencernaan, sedangkan hewan tingkat tinggi memiliki lubang mulut, saluran pencernaan dan anus.

  4. Selom, yaitu rongga tubuh yang dibatasi oleh dinding mesodermis dan dinding sebelah dalam dilapisi oleh peritonium; hewan yang memiliki rongga tubuh disebut Euselomata, contoh pada Chordata. Hewan yang tidak memiliki rongga tubuh digolongkan dalam tingkat yang lebih rendah disebut Aselomata, contoh Enthoprocta dan Aschelminthes.

  5. Segmentasi, khusus pada hewan bersel banyak (metazoa). Metazoa yang telah mengalami metameri pada tubuhnya menempati golongan yang lebih tinggi, contoh: Annelida, Arthropoda, dan Chordata.

  6. Kerangka (skeleton). Hewan yang berkerangka luar (eksoskeleton), misalnya Arthropoda, lebih rendah tingkatannya daripada yang berkerangka dalam (endoskeleton), misalnya Chordata.

  7. Anggota badan, yaitu bagian yang terproyeksi keluar untuk bergerak dan menangkap makanan, misalnya tentakel pada anemon, seta pada cacing tanah, antena dan kaki pada Arthropoda, sirp dan kaki serta sayap pada vertebrata.

  8. Bentuk tubuh; pada umumnya hewan memiliki bentuk tubuh simetris. Beberapa protozoa menunjukan simetri bulat (radial), sedangkan beberapa filum yang lain simetri bilateral, misalnya pada Chordata. Bentuk tubuh lainnya adalah asimetris.

Dewasa ini, dengan bertambah majunya teknologi dibidang biokimia, pengklasifikasian menglami kemajuan dengan dimanfaatkannya tes DNA untuk menelusuri kekerabatan. Dengan tes DNA, pengklasifikasian menjadi lebih teliti dan tidak hanyamengandalkan ciri-ciri morfologi.


Senin, 20 Oktober 2008

Klasifikasi Makhluk Hidup


Sistem klasifikasi makhluk hidup yang pertama kali diperkenalkan oleh Aristoteles. Beliau membagi makhluk hidup menjadi 2 (dua) kingdom, yaitu Plantae (Tumbuhan) dan Animalia (Hewan). Kemudian beliau membagi lagi tumbuhan menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu semak, herba dan pohon. Sedangkan untuk hewan, dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu hewan berdarah dan hewan tidak berdarah.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, biologiwan asal Jerman, Ernst Haeckel, pada tahun 1866 mengemukakan sistem klasifikasi yang baru, yaitu sistem klasifikasi 3 kingdom. Beliau mengajukan dasar klasifikasi dengan merujuk adanya banyak organisme yang tidak dapat dimasukkan ke golongan klasifikasi lama karena memiliki kemiripan sifat antara hewan dan tumbuhan, contohnya Euglena sp. Euglena bersifat motil sehingga digolongkan ke dalam Animalia, tetapi Euglena juga memiliki klorofil yang terdapat pada tumbuhan sehingga dimasukkan ke dalam Plantae. Maka Haeckel menciptakan satu kingdom baru, yaitu Protista. Kingdom ini kemudian di bagi lagi menjadi 3 yaitu Protista mirip hewan (Protozoa), Protista mirip tumbuhan (Algae) dan Protista mirip jamur (Molds). Protista juga sering disebut Protoctista.
R.H. Whittaker, ekologiwan dari Amerika, pada tahun 1969 memberikan alternatif baru sistem klasifikasi, yaitu sistem klasifikasi 4 kingdom. Beliau mendasari sistem klasifikasi atas penemuan membran inti. Sitem klasifikasi ini menambah 1 kingdom, yaitu Monera, yang berisikan organisme yang tidak memiliki membran inti atau prokariot, contohnya bakteri dan alga hijau-biru (Cyanobacteria). Beberapa tahun kemudian, beliau mengajukan sistem klasifikasi 5 kingdom, yang berisikan Monera, Protista, Fungi, Plantae dan Animalia. Fungi atau jamur dipisahkan dari kingdom Plantae karena jamur memiliki karakteristik tersendiri, yaitu dinding selnya terdiri dari kitin(semacam polimer rantai panjang yang terdiri dari N-asetil glukosamin, yang banyak ditemukan dalam kerangka Crustacea), dan jamur bersifat heterotrof sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis. Hal ini dikarenakan tidak memiliki pigmen klorofil sehingga jamur melakukan pencernaan ekstrasel dan langsung menyerap zat makanan.
Ilmuwan lain pun banyak mengajukan sistem klasifikasi, diantaranya Carl Woese, ahli mikrobiologi dari Amerika. Beliau mengajukan klasifikasi makhluk hidup dengan sistem klasifikasi 6 kingdom. Dalam hal ini, kingdom Monera dibagi menjadi 2 kingdom, yaitu Archaebacteria dan Eubacteria. Terjadinya pembagian ini didasarkan perbedaan susunan komponen penyusun dinding sel. Beliau juga kembali mengajukan sistem klasifikasi dengan sistem Domain atau Superkingdom pada tahun 1990. Beliau membagi makhluk hidup menjadi 3 Domain, yaitu Archaea, Bacteria dan Eukarya. Archaea berisi organisme prokariot uniselular yang tidak memiliki inti dan organel-organel lain didalam selnya. Bacteria mirip dengan Archaea tetapi banyak hal perbedaan yang nyata diantara mereka, terutama perbedaan mendasar di gen 16S rRNA. Archaea juga dianggap sebagai leluhur dari Bacteria. Sedangkan untuk Eukarya adalah organisme yang dimana selnya tersusun secara kompleks dan tertutup dengan membran. Umumnya organisme Eukarya berukuran lebih besar dibandingkan dengan Archaea dan Bacteria.

Sabtu, 18 Oktober 2008

Hidrogen

Hidrogen adalah salah satu nama unsur kimia dengan nomor atom 1. Unsur ini ditunjukkan dengan simbol H. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau, non metalik, tidak berasa, gas diatomik mudah terbakar dengan formula molekular H2. Dengan berat atom 1,00794, hidrogen merupakan unsur terringan.

Rabu, 15 Oktober 2008

Pengenalan Google Earth

Google Earth adalah sebuah program yang menampilkan peta digital yang dikeluarkan oleh Google Corp. Dengan program ini kita bisa menjelajah dan mencari tempat-tempat yang sudah ataupun belum pernah kita datangi diseluruh dunia, lengkap dengan beberapa foto, gambar bahkan video. Dengan hanya mengklik ikon-ikon yang terdapat pada lokasi tersebut, selanjutnya akan muncul informasi segala tentang lokasi itu.

Dengan dilengkapi tombol navigasi yang cukup mudah dioperasikan oleh kita, walaupun kita baru pertama kali menjalankan program ini sehingga penggunaan Google Earth akan semakin menyenangkan, karena kita bisa melihat suatu lokasi dari berbagai arah. Terdapat tiga macam navigasi pada layar Google Earth, yang terletak pada pojok kanan atas, yaitu tombol untuk memutar peta, tombol untuk berpindah kelokasi lain dan tombol zoom untuk melihat lebih jelas suatu lokasi. Namun sayangnya, zoom yang dapat kita lakukan untuk sebagian besar lokasi yang ada maksimal 1000meter dari permukaan tanah, selebihnya apabila kita memaksa melakukan zooming, maka gambar akan pecah-pecah. Untuk wilayah Indonesia sendiri, baru beberapa kota-kota besar yang memiliki gambar yang lebih jelas sedangkan kota-kota lain masih memiliki gambar yang resolusinya kurang maksimal dari keadaan yang sebenarnya.

Untuk bisa menggunakan program ini, anda harus mendowload installernya di http://earth.google.com/download-earth.html, dan pilih yang standar saja, kecuali jika anda mau bayar, maka bisa pilih Google Earth Pro. Namun jangan harap dengan menggunakan yang Pro kita mendapatkan gambar yang lebih up to date, karena hasil gambar yang didapat sama saja dengan yang standar, hanya terdapat perbedaan fasilitas pada program Google Earth-nya saja, misalnya seperti penambahan adanya GPS (Global Positioning System), dan bisa membuat video dari tampilan yang muncul di Google Earth Pro.

Ada beberapa hal baru yang terus ditambahkan oleh Google pada software yang satu ini, belakangan peta digital yang dimunculkan bisa menampilkan jalan beserta nama-namanya, yang tentunya hanya jalan-jalan dikota besar saja yang akan muncul. Tetapi jangan lupa untuk mengaktifkan terlebih dahulu Option untuk menampilkan jalan dan nama-namanya di sidebar Google Earth.

(source: http://hoeda.web.id/2008/06/01/install-google-earth/ dengan editing seperlunya)