Identifikasi Hewan dan Tumbuhan
Identifikasi makhluk hidup berarti suatu usaha menemukan identitas suatu makhluk hidup. Identifikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Cara yang paling populer yakni dengan membandingkan tumbuhan/hewan yang ingin diketahui dengan gambar didalam buku atau antara tumbuhan dengan material herbarium yang sudah diketahui identitasnya.
Cara yang paling cepat dan memuaskan hasilnya adalah dengan pergi ke lapangan bersama seorang ahli yang benar-benar mengetahui tentang berbagai jenis tumbuhan/hewan.
Perlengkapan yang sering digunakan dalam melakukan identifikasi adalah buku kunci (kunci dikotomis/kunci determinasi). Untuk memahami buku kunci seseorang harus memahami sifat dan keragaman bentuk serta ukuran tumbuhan/hewan yang diidentifikasi.
Identifikasi pada hewan dapat dilihat melalui bagian tubuh yang menunjukan sifat-sifat khusus penunjuk adanya keragaman morfologis, antara lain:
susunan kulit dan modifikasinya,
susunan alat gerak,
susunan bagian-bagian tubuh (kepala-badan-ekor) dan modifikasi hubungannya,
susunan endoskeleton,
susunan gigi,
lubang hidung,
susunan alat pendengaran bagian luar,
susunan mata, dan lain-lain.
Identifikasi pada tumbuhan dapat dilakukan dengan melihat bagian tubuh tumbuhan yang dapat dipergunakan sebagai penunjuk adanya keanekaragaman tumbuhan, misalnya sifat-sifat morfologi yang ditampakkan oleh:
Daun:
tata daun
bentuk daun (margo folii)
bentuk tepi daun
pangkal dan ujung daun(basis folii dan apex folii)
pertulangan daun (nervatio)
sifat-sifat permukaan daun
Bunga:
bagian-bagian bunga
bagian organisasi bunga
tata dan susunan bunga
Buah, ranting, kulit batang dan sifat akar tumbuhan.
Kunci determinasi adalah kunci yang digunakanuntuk menentukan filum, kelas, ordo maupun spesies. Dasar yang digunakan dalam kunci determinasi adalah identifikasi dari makhluk hidup dengan menggunakan kunci dikotom.
Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan kunci dikotom adalah:
Kunci harus dikotom
Kata pertama dari tiap pernyataan dalam 1 kuplet harus identik.
Contoh:
Tumbuhan berumah satu....
Tumbuhan berumah dua....
Kedua pilihan/bagian dari kuplet harus kontradkitif , sehingga satu bagian bisa diterima dan yang lain ditolak.
Hindari pemakaian kisaran yang tumpang tindih atau hal-hal yang bersifat relatif dalam kuplet, contoh: panjang daun 4-8 cm, daun besar/kecil.
Kuplet memuat pernytaan yang positif, contoh: letak daun berhadapan, dalam lingkaran. Bukan: letak daun tidak berhadapan.
Gunakan sifat-sifat yang biasa diamati, misalnya dari sifat vegetatif yang mudah diamati.
Pernyataan dari dua kuplet yang berurutan jangan dimulai dengan kata yang sama.
Setiap kuplet diberi nomor.
Buat kalimat-kalimat pernyataan yang pendek.